Sukabumi Story (Pocong Ngepet)

Hai guys, im back !!!

Jadi, beberapa hari lalu saya baru saja balik dari kampung ibu saya di Sukabumi setelah menyepi disana selama hampir sebulan. Kenapa dibilang menyepi? karna hampir selama sebulan tersebut saya hanya menghabiskan waktu dikamar. Kalau-pun keluar hanya untuk sekedar mengambil air untuk mandi. Maklum, disana benar-benar kampung. Jangankan Wifi atau sinyal modem, sinyal buat sekedar ngirim sms aja engap-engapan. Jalanan masih jelek, saking jeleknya kalau mau jalan-jalan sore, kamu bakal sampai dirumah lagi seminggu kemudian dan memandangi wajah kamu menjadi tua karna menua dijalan. Jarak dari rumah kerumah lain juga cukup berjarak, mesti 1 kali naik buroq untuk mengunjungi tetangga sebelah.


Sebagaimana dikampung, hal-hal diluar nalar masih sering terjadi. Jadi, selama saya disana banyak warga yang mengatakan bahwa setiap malam hari mereka melihat pocong keliling. Bukan, dia berkeliling bukan untuk menjaga kemanan desa apalagi menjaga bentuk tubuhnya dengan cara joging ditengah malam. Pocong ini keliling buat ngepath. eh...bukan, ngepet maksudnya. Pocong ngepet ini bukan sekuel judul film horor layar lebar indonesia yang dibuat-buat, pocong yang satu ini bener-bener N-G-E-P-E-T  ...

Entah apa yang menyebabkan pocong ini beralih profesi menjadi pengepet. Entah karna kesulitan ekonomi, entah karna mengisi kegiatan dari libur kompetisi sebagai atlet peloncat indah yang masih dibekukan Kemenpora. Yang jelas pocong ini membuat resah warga. Saat kemarau tiba biasanya jam 5 subuh warga sudah mengantri mengambil air di sebuah sumur, namun hal ini tidak terjadi lagi saat isu pocong ini merebak sehingga menyebabkan warga ketakutan. Karna pocong ini juga gak sedikit juga yang mengaku uang dalam celengan mereka hilang atau berkurang. Untuk isu yang terakhir ini saya agak ragu, saya takut si pocong hanya dikambing hitamkan oleh oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab. Logikanya, Ngorek celengankan butuh skill kelihaian jari yang tinggi, sementara pocong... boro-boro jari buat nyongkel celengan, buat ngorek upil sama ngelap ingusnya yang meler aja dia gak bisa.

Dari wujudnya sendiri banyak yang bilang pocong ini matanya merah, entah karna ia keturunan uciha atau karna ketidak digdayaan dirinya yang tidak memiliki tangan untuk meneteskan obat pada matanya yang kelilipan. Ada juga yang bilang pocong ini mukanya hitam sebelah. Seharusnya warga gak perlu takut karna mungkin saja dia seekor pocong yang multitalented seperti idolanya Arief Muhammad poconggg , jadi siapa tahu selain bisa ngepet pocong ini juga jago pantomim. Banyak warga yang bilang saat dikejar pocong ini akan loncat-loncat, ada juga yang bilang ia melayang lalu menghilang dikegelapan malam. Untuk hal ini mungkin masih terdengar wajar. Karna sampai saat ini saya sendiri belum pernah mendengar pocong bisa lompat-lompat dalam posisi kayang, apalagi lompat dengan posisi kepala dibawah dan kaki diatas.

Entahlah, bagaimanapun bentuknya yang jelas mari kita do'akan semoga ia lekas kembali menjadi jati dirinya yang sebenarnya tanpa harus mengepet. Menjadi pocong yang ditakuti segala kalangan manusia dan kalangan perpocongan karna keseraman wujudnya yang terbungkus kain flannel (Loh kok?). Lalu bisa menikmati masa tua-nya sebagai "Pocong Pensiun" yang disegani dan bisa hidup berdampingan bersama kita.

KARNA POCONG JUGA (PERNAH JADI) MANUSIA PUNYA RASA PUNYA HATI... JANGAN SAMAKAN DENGAN LIDI TUSUK GIGI WOUWOO...