Senin, 27 April 2015

Champione...

Holaa...


Jadi kemaren saya baru aja menyempatkan diri menghadiri ceremony disalah satu kampus dikaresidenan Solo. Tujuan utama saya datang bukan terhadap seminar diceremony tersebut melainkan demi snack, duit dan penyembahan trophy juara yang saya menangkan diawal bulan kemarin. JUARA COY JUARA !!!, oke ini norak....


Juara apa? Juara futsal sekaresidenan Solo. Loh kok bisa? Ya bisa aja cuuk... Jadi, Klaten adalah salah satu kabupaten yang masuk kedalam ke-karesidenan kraton Surakarta, Klaten emang dimana? Nah buat kalian yang sudah pernah mengunjungi candi Prambanan itu tandanya kalian sudah pernah menginjakkan kaki diklaten. Buat yang belum tahu, Klaten adalah kabupaten yang terletak diantara Jogjakarta dan Solo. Udah aah kok malah jadi bahas geografisnya...


Jadi lomba tersebut diikuti oleh 24 tim dari seluruh Universitas se-karesidenan Surakarta yang diselesaikan pada hari itu juga, dengan mengirim 2 tim langsung, dan saya sendiri bermain di tim A. Alhamdulillah kami mampu memenangkan juara 1 dan 2. *prookprookproook





Meskipun JUARA NIH YAA JUARA (stop,ini norak), banyak problem yang kita dapat sewaktu tournament. Kita hampir telat dan kalah WO karna kurangnya kordinasi pemain dan sulitnya mencari lokasi tournament. Untungnya, panitia masih bisa menoleransi karna lokasi tersebut cukup jauh dari kediaman kami. Sesampai-nya dilokasi, pemain harus buru-buru ganti baju dan masuk kelapangan. karna, pemain dari UNS ( Universitas Negri Solo/Universitas Sebelas Maret) sudah menunggu cukup lama dilapangan. Saking lama-nya sampai ada yang bulu keteknya tumbuh di-dagu, terakhir saya tau ternyata itu nama-nya jenggot.




Karna sebagian pemain di-tim saya tertinggal saat mencari lokasi maka saya bermain sejak menit pertama sebagai full-back. Sebenarnya, dulu waktu badan saya masih atletis, saya bermain diposisi Wing yang bekerja maju-mundur-maju-mundur cantik... cantik... tapi, seiring bertambahnya bobot saya menjadi lebih sering bermain dibelakang. Laga melawan UNS kami menangkan dengan skor 4-1.


Pertandingan selanjutnya kami melawan UTP ( Universitas Tunas Pembangunan), banyak yang bilang ini sebenarnya adalah final dini karna UTP adalah kandidat terkuat untuk juara, saya akui permainan mereka sangat rapi dan membuat mental saya down. tapi, banyak permainan kotor yang saya lihat dan saat dibalas mereka cendrung manja mengeluh kepada wasit. Meskipun kami unggul 1-0 diawal laga, mereka mampu menyamakan kedudukan dimenit-menit akhir karna mistake yang saya lakukan. karna skor 1-1 tak berubah sampai akhir, pertandingan dilanjutkan dengan adu penalty. Syukurnya penendang ke-2 dari UTP gagal, sebagai penentu saya ditarik sebagai penendang ke-3 untuk tim saya. Diatas angin memang, tapi ada beban yang cukup berat yang menjatuhkan mental saya. Sebenarnya bukan pertama kali saya ditunjuk sebagai penendang penentu, bedanya biasanya saya melakukan itu diajang sepakbola yang gawangnya jauh lebih besar dibanding gawang futsal, belum ditambah lagi dengan kiper yang berbadan gempal. Saya pasrah lalu menendang sekeras-kerasnya, alhamdulillah bola mengarah tajam ke sisi kanan gawang dan goal... Saya terkesima, benar-benar tidak bisa diungkapkan dengan kata-kata, rasa-nya tu kaya kamu nendang penalty sebagai penentu dan goal (laah yaiya)


Next match kita bertanding melawan UMS ( Universitas Muhammadiyah Surakarta), dilaga ini kita menang telak dengan skor 7-2 dan saya sebagai salah satu pencipta goal-nya, karna saya membawa wanita yang mengidolakan saya, yang kalau diluar negri biasa disebut WAGS ( Wife and Girlfriend's). Saya menggunakan nomer punggung 5 because that was our date anniversary, and when i make that goal, i celebrate? apah? gangerti? sama, oke jadi waktu saya ngegoalin itu selebrasinya saya lari kearah dia dan membentangkan tangan seolah-olah akan memeluknya. Jadi, gitu ajasih sori yaa mblo...


Akhirnya road to semifinal, di semi-final kita ngelawan IAIN ( Institut Agama Islam Negri Surakarta). Dipertandingan ini tensi mulai naik lagi, awalnya kita ketinggalan 1-0 duluan, tapi bisa disamakan menjadi 1-1, kejar-kejaran terjadi sampai kami unggul 4-2, Akhirnya mereka mampu menciptakan goal ke 3 mereka tapi wasit langsung meniupkan peluit terakhir pertandingan. Di-Final kita ketemu sama Polman B, karna dengan teman seperjuangan sendiri intensitas permainan sangat jauh menurun, tapi kami mampu menang deng skor yang tak terhitung.


Penyerahan trophy diserahkan 20 hari kemudian tepatnya tanggal 26 April 2015 kemarin, sedikit kecewa karna hadiah-nya jauh diluar ekspektasi...



Meskipun trophy-nya cuma segede botol air mineral, alhamdulillah hadiah-nya cukup buat umrah dan traveling ke Zimbabwe...


Nah yang pengen saya tekan-kan dipost ini adalah berharap memang salah satu hal yang paling menyakitkan apabila tidak sesuai dengan kenyataan. oleh karna itu jangan terlalu berharap akan hal yang belum pasti. kalau-pun tak bisa, berharaplah yang se-realistis mungkin. Kamu juga harus percaya sama diri kamu sendiri bahwasanya sehebat dan sekuat apapun lawan kamu pasti ada cara untuk mengalahkan-nya, karna orang bodoh kalah sama orang pintar, dan orang pintar bakal kalah dengan orang yang beruntung...


Saya Jojo Corbuzier sampai jumpa lagi di Gedung putih....






Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Hai, Terima kasih sudah ikut meramaikan kolom komentar saya. Jika ada waktu luang pasti akan saya kunjungi balik. Pastikan kalian memfollow Blog ini atau G+ saya.Secepatya pasti akan saya Followback agar dapat mengetahui dan meramaikan postingan terbaru pada blog kalian.